Kegemukan di masa remaja tidak apa-apa, asalkan nanti ketika dewasa berat badannya kembali normal. Betul? Salah. Remaja masa kini memiliki lebih banyak mendapat tekanan untuk menyesuaikan diri, baik secara akademis, emosional, dan fisik, seorang remaja yang kelebihan berat badan mendapatkan tekanan lebih untuk menyesuaikan diri. Tapi di luar tekanan teman sebaya adalah masalah kesehatan. Menjaga para remaja dengan mendidik diri kita sendiri pada risiko kesehatan yang mereka hadapi. Ketika kita telah bisa melihat daftar risiko kesehatan berikut ini, pikirkan anak-anak remaja kita.
Diabetes tipe 2 pada anak dan remaja gemuk semakin menjadi ancaman di Indonesia. Setidaknya hal itu tampak dari suatu riset kecil dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM). Data terakhir pada tahun 2012 menyebutkan, sebanyak 8,6 persen anak dan remaja gemuk telah berada pada kondisi pradiabates.
Pradiabetes merupakan ambang batas seseorang mengalami diabetes. Pradiabetes ditandai dengan penurunan sensitivitas insulin. Apabila sensitivitas tersebut telah hilang, maka seseorang tersebut akan memasuki stase diabetes.
Riset tersebut melibatkan 92 anak usia 12 hingga 15 tahun yang mengalami kegemukan, sebanyak 54,3 persen di antaranya perempuan. Riset juga menyebutkan, para anak dan remaja tersebut 71,7 persen-nya mengalami tanda-tanda acanthosis nigricans yaitu kulit yang menebal dan menghitam di tengkuk, ketiak, dan jari-jari.
Sangat penting untuk mencegah obesitas di masa kanak-kanak dan remaja. Menjaga berat badan yang sehat sejak usia dini akan menekan risiko perkembangan diabetes dan penyakit jantung di usia dewasa. Kedua penyakit kronis itu sekali berkembang akan sulit dihilangkan, memerlukan biaya perawatan yang mahal dan berdampak besar pada kualitas hidup dan umur. Tidak ada kata terlambat untuk mengembangkan gaya hidup sehat
Abstraksi Dalam penelitian ini, diteliti efek ekstrak etanol propolis (EEP) terhadap fungsi imunologi pada model tikus diabetes dengan tujuan menyoroti peran penyeimbang sel T, perubahan molekul permukaan sel, dan dalam produksi vivo IFN-γ. Model murine diabetes mellitus (DM) dibuat dengan menyuntikkan tikus normal menggunakan S961 peptida. ..
Abstraksi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari kemungkinan propolis digunakan sebagai pengontrol diabetes melitus dan mencegah osteopati diabetik* pada tikus. Dalam penelitian dibandingkan sejumlah 60 tikus yang telah diinsuksi streptozotocin (STZ) dan 10 tikus non-diabetik sebagai kontrol negatif. Keseluruh obyek penelitian dibagi dalam 7 kelompok ..
Mengontrol kadar gula darah adalah pekerjaan sehari-hari bagi orang-orang dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2. Makan gula tidak menyebabkan kedua jenis diabetes, tetapi menjaga asupan karbohidrat dan gula merupakan bagian penting dari pengelolaan penyakit. Makan sehat juga dapat mengurangi risiko Anda untuk mengembangkan diabetes ..
Makanan terbaik penderita diabetes adalah makanan utuh yang tidak diolah, seperti buah-buahan dan sayuran. Masukkan makanan ekstra sehat ini dalam diet Anda yang akan membantu Anda memenuhi kebutuhan gizi Anda serta menurunkan risiko komplikasi diabetes seperti penyakit jantung. Waktu harus mengkonsumsi makanan serta jenis diabetes ..
RB Propolis dari Rhizoma dengan partikel berukuran 12 nanometer menghadirkan sebuah revolusi pengobatan dalam mengatasi diabetes, kanker, jantung, stroke, maag, demam berdarah, dll.
RB Propolis telah melalui serangkaian pengujian dan dinyatakan lolos: Uji Mikroba, Uji Antibiotik, Uji Logam Berat, Uji Narkotika, Uji Alkohol
Selain berkhasiat dalam pengobatan berbagai penyakit berat, RB Propolis juga aman dikonsumsi sebagai suplemen penunjang kesehatan.